Kepada seluruh peserta, Hamid secara khusus mengucapkan selamat berlomba
dan berjuang mempertahankan hasil penelitiannya. Pesannya kepada dewan
juri, agar dapat memberikan penilaian sebaik-baiknya dan
mempertimbangkan segi ilmiah, keaslian, kemanfaatan, tingkat
perkembangan anak, serta kesesuaian dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. “Terima kasih pula kepada pembimbing/guru
yang telah membina siswa selama ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Universitas Airlangga
atas kerjasamanya dalam mendukung kegiatan ini berjalan sukses.”
Sementara Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Sutanto menjelaskan, ”Jumlah peserta OPSI tahun ini sebanyak 190 siswa. Seluruh Provinsi berpartisipasi mengirimkan naskah untuk berlomba masuk final. Pada pelaksanaan, disamping presentasi dan pameran, diberikan materi workshop penelitian. Peserta juga akan diajak untuk berwisata mengunjungi PT. Kalbe Morinaga Indonesia.” Jelas Direktur.
Bukti Prestasi Internasional OPSI
Ajang OPSI di tingkat nasional ini menjadi batu loncatan bagi para peserta didik untuk tampil di kancah persaingan yang lebih tinggi lagi. Di sinilah kesempatan mereka, para siswa terpilih, untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan kenyataannya, OPSI memang telah banyak melahirkan peneliti muda Indonesia yang mampu berbicara kepada dunia lewat berbagai torehan prestasi mereka di ajang penelitian internasional semacam; ISPrO (International Science Project Olympiad), MOSTRATEC, atau INTEL ISEF.
Ajang penelitian internasional ISPrO menjadi ajang bukti prestasi para siswa Indonesia yang lolos dalam seleksi OPSI. Di ajang ini tim peneliti pelajar Indonesia selalu mendominasi raihan medali sehingga duduk di tahta juara umum dan belum tergoyahkan hingga kini. Terakhir, pada ISPrO 2015 Indonesia memborong 4 medali emas melalui Krissanti Putrika Adiwijaya (SMA Stella Duce D.I Yogyakarta), Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah (SMA Kharisma Bangsa Banten), Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo (SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo), Irham Syarif dan Ahmad Abrar (SMAN 1 Bantaeng Sulawesi Selatan). Koleksi 4 emas ini ditambah dengan 3 perak dan dua perunggu, sehingga total dominasi medali Indonesia pada ISPrO 2015 adalah 9 medali.
Pada kompetisi penelilitian internasional lainnya, di Intel-ISEF 2015, Indonesia juga membuktikan prestasinya lewat penghargaan grand awards yang diraih I Dewa Ary Palguna dan I Kadek Sudiarsana dari SMA Negeri Bali Mandara Singaraja. Dewa dan I Kadek adalah jebolan OPSI 2014 yang merupakan ajang seleksi mereka ke Intel ISEF ini. Mereka meraih penghargaan Special Awards Intel-ISEF 2015.
Untuk meneruskan tradisi presatasi tersebut, OPSI kini bekerja sama dengan Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) untuk menyelenggarakan OPSI ke-8 tahun 2016. OPSI dengan bantuan i3L sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin.
Agar gema dan gaung #MenelitiItuSeru sebagai tema OPSI 2016 semarak dan menarik minat para peneliti masa depan Indonesia, OPSI mengundang mengundang sekolah-sekolah dan melakukan mobilisasi mendatangkan wakil siswa mereka ke arena OPSI saat pameran penelitian berlangsung.
Sementara Direktur Pembinaan SMA, Drs. Purwadi Sutanto menjelaskan, ”Jumlah peserta OPSI tahun ini sebanyak 190 siswa. Seluruh Provinsi berpartisipasi mengirimkan naskah untuk berlomba masuk final. Pada pelaksanaan, disamping presentasi dan pameran, diberikan materi workshop penelitian. Peserta juga akan diajak untuk berwisata mengunjungi PT. Kalbe Morinaga Indonesia.” Jelas Direktur.
Bukti Prestasi Internasional OPSI
Ajang OPSI di tingkat nasional ini menjadi batu loncatan bagi para peserta didik untuk tampil di kancah persaingan yang lebih tinggi lagi. Di sinilah kesempatan mereka, para siswa terpilih, untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dan kenyataannya, OPSI memang telah banyak melahirkan peneliti muda Indonesia yang mampu berbicara kepada dunia lewat berbagai torehan prestasi mereka di ajang penelitian internasional semacam; ISPrO (International Science Project Olympiad), MOSTRATEC, atau INTEL ISEF.
Ajang penelitian internasional ISPrO menjadi ajang bukti prestasi para siswa Indonesia yang lolos dalam seleksi OPSI. Di ajang ini tim peneliti pelajar Indonesia selalu mendominasi raihan medali sehingga duduk di tahta juara umum dan belum tergoyahkan hingga kini. Terakhir, pada ISPrO 2015 Indonesia memborong 4 medali emas melalui Krissanti Putrika Adiwijaya (SMA Stella Duce D.I Yogyakarta), Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah (SMA Kharisma Bangsa Banten), Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo (SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo), Irham Syarif dan Ahmad Abrar (SMAN 1 Bantaeng Sulawesi Selatan). Koleksi 4 emas ini ditambah dengan 3 perak dan dua perunggu, sehingga total dominasi medali Indonesia pada ISPrO 2015 adalah 9 medali.
Pada kompetisi penelilitian internasional lainnya, di Intel-ISEF 2015, Indonesia juga membuktikan prestasinya lewat penghargaan grand awards yang diraih I Dewa Ary Palguna dan I Kadek Sudiarsana dari SMA Negeri Bali Mandara Singaraja. Dewa dan I Kadek adalah jebolan OPSI 2014 yang merupakan ajang seleksi mereka ke Intel ISEF ini. Mereka meraih penghargaan Special Awards Intel-ISEF 2015.
Untuk meneruskan tradisi presatasi tersebut, OPSI kini bekerja sama dengan Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L) untuk menyelenggarakan OPSI ke-8 tahun 2016. OPSI dengan bantuan i3L sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin.
Agar gema dan gaung #MenelitiItuSeru sebagai tema OPSI 2016 semarak dan menarik minat para peneliti masa depan Indonesia, OPSI mengundang mengundang sekolah-sekolah dan melakukan mobilisasi mendatangkan wakil siswa mereka ke arena OPSI saat pameran penelitian berlangsung.
Sumber : kemdikbud.go.id
EmoticonEmoticon