Universitas Negeri Padang (UNP) kembali mengadakan mata kuliah Praktik Lapangan Kependidikan (PLK) bagi mahasiswa program studi
pendidikan angkatan 2013. Padahal sebelumnya, pada 18 Juli lalu Unit
Program Pengalaman Lapangan (UPPL) UNP melalui laman websitenya meminta
mahasiswa angkatan 2013 untuk tidak mengambil mata kuliah tersebut
karena tidak ada di kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
Hal itu terkesan mendadak karena baru disinggung saat pembekalan PLK
mahasiswa angkatan 2012, Selasa (9/8) lalu. Wirma, mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013, mengaku kaget
dengan kebijakan itu. Menurutnya, hal itu menyebabkan rencana studi dia
dan kawan-kawan berantakan.
“Saya dan kawan-kawan kecewa. Kami punya target untuk wisuda Maret
(2017). Namun karena mendadak, kami tidak bisa ikut PLK semester ini.
Target wisuda 3,5 tahun pun terancam gagal. Sementara, biaya kuliah
mahal,” kata Wirma, kepada Haluan, Minggu (21/8).
Hal senada juga dikeluhkan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris, Riza Syafitri. Meski tidak mempermasalahkan adanya PLK atau
tidak, pengumuman yang mendadak membuatnya kaget.
“Kenapa tidak diumumkan dari jauh-jauh hari. Kan bisa dipersiapkan sebelumnya. Setiap mahasiswa kan punya planning-nya masing-masing. Tapi bagaimana pun juga diikuti saja,” kata dia.
Kepala UPPL UNP, Marjohan, mengatakan bahwa di dalam kurikulum KKNI
kegiatan PLK diadakan pada program pendidikan profesi guru (PPG).
Sementara itu, tidak semua mahasiswa setelah lulus akan mengikuti PPG.
“Kalau mahasiswa S-1 tidak ada PLK, mahasiswa rugi. Bagaimana nasib
mereka setelah tamat? Dengan adanya PLK, meski tidak diangkat jadi
pegawai negeri, setidaknya setelah tamat mereka bisa (jadi guru) honor
atau mengajar les,” kata Marjohan.
Kebijakan tersebut juga menyebabkan jadwal penyerahan mahasiswa PLK ke
sekolah untuk angkatan 2012 yang menggunakan kurikulum lama ditunda
sekitar satu hingga dua minggu. Sebelumnya mahasiswa tersebut
dijadwalkan mulai PLK 22 Agustus 2016. Sementara itu terkait kebijakan
yang terkesan mendadak itu, Marjohan mengatakan hal tersebut
merupakan instruksi dari rektor baru.
Rektor UNP, Ganefri, mengatakan bahwa pertimbangan dia untuk kembali
mengadakan PLK karena tidak semua mahasiswa akan bisa mengikuti PPG.
Satu-satunya cara saat ini untuk mengikuti PPG adalah mengikuti SM3-T,
sedangkan kuotanya terbatas. Sementara itu, ditiadakannya PLK
merupakan keputusan pimpinan sebelumnya yang memproyeksikan semua
lulusan prodi pendidikan yang akan menjadi guru mengikuti PPG.
“Di samping itu, kita akan melahirkan sarjana pendidikan. Tidak mungkin
kalau sarjana pendidikan tidak punya pengalaman mengajar. Ini untuk
kepentingan anak-anak kita juga nantinya. Mereka harus punya soft skill,” kata Ganefri.
Selanjutnya Ganefri mengatakan UNP memberikan pilihan kepada
mahasiswa, apakah akan mengambil PLK pada semester ini atau semester
berikutnya. “Kalau tidak bisa semester sekarang, bisa semester depan,”
kata Ganefri.
Sumber : harianhaluan.com
EmoticonEmoticon