Bagi bapak ibu guru silahkan baca berita terbaru dibawah ini yang saya ambil dari JPNN (di posting pada Kamis, 19 Mei 2016 , 13:42:00).
Ratusan ribu guru terancam kehilangan
hak tunjangan profesi guru (TPG) periode Januari-Juni 2016. Pasalnya,
mereka tidak kunjung memperbarui data di layanan dapodik (data pokok
pendidikan).
Jumlah persis guru yang terancam kehilangan TPG itu mencapai 109.424 orang.
Kepala Bagian Program dan Penganggaran
Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Tagor Alamsyah
Harahap membenarkan bahwa pembaruan dapodik terkait dengan pencairan
tunjangan tersebut.
Dia mengatakan, banyak guru yang surat
keputusan pencairan tunjangan (SKPT)-nya tidak bisa terbit. Pemicunya,
para guru tersebut belum memperbarui data di laman dapodik.
''Warning kami adalah pengisian dapodik paling lambat Mei 2016,'' katanya di Jakarta kemarin.
Dia belum bisa memberikan keterangan,
apakah bakal ada perpanjangan waktu untuk pembaruan dapodik tadi. Tagor
berharap seluruh guru yang belum memperbarui datanya segera melakukan
perbaikan.
Menurut dia, sebaran guru yang belum
update data paling banyak berada di pendidikan menengah (dikmen). Sebab,
baru tahun ini guru-guru di dikmen terintegrasi dengan dapodik.
Sebelumnya mereka memiliki sistem
pendataan sendiri di luar dapodik. Agar proses update data di layanan
dapodik berjalan lancar, Tagor mengatakan, guru harus bekerja sama
dengan petugas operator dapodik di setiap sekolah.
''Guru jangan menunggu didekati operator. Tetapi, harus proaktif mendekati para operator,'' jelasnya.
Menurut dia, para guru bisa saja mengisi
data dapodik sendiri. Tetapi, untuk mencegah kesalahan input data, guru
lebih baik didampingi petugas operator dapodik.
Pengamat pendidikan dari Kawal
Pendidikan Indra Charismiadji menuturkan, hubungan antara guru dan
petugas operator dapodik di sekolah kerap renggang. Pemicunya adalah
guru merasa lebih baik jika dibandingkan dengan petugas operator.
Sementara itu, petugas operator
memandang tunjangan profesi adalah urusan guru. ''Intinya terkait
kecemburuan sosial,'' jelasnya.
Sumber JPNN.com
EmoticonEmoticon